PEMBENTUKAN STRUKTUR RUANG PERMUKIMAN Studi Kasus Desa Puyung - Lombok Tengah

Authors

  • Ibnu Sasongko Jurusan Planologi, Institut Teknologi Nasional Malang

:

https://doi.org/10.9744/dimensi.33.1.%25p

Keywords:

spatial structure, culture, and Sasak.

Abstract

It has been realized that culture has an important role in formation of settlement spatial structure. The people who highly related to culture such in Bali, in macro context, settlement spatial structure is determined by cosmic system performed by symbolism of sacred mountain and sea as profane area. In the micro scale, it is manifested in the distribution of space in house yard, therefore it is permanently defined. On the other context, settlement spatial structure can also be shown by observing ritual and religious activities. These activities are routinely conducted, and it the usage of space are not permanent, then the structure of space will be temporary. Sasaknese in Lombok island are strongly embraced to their culture in relation with their settlement arrangement, others are performed in life cycle and religious activities. By observing Sasaknese culture, we would be able to understand the settlement spatial structure. Abstract in Bahasa Indonesia : Sejak lama disadari bahwa budaya memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk struktur ruang permukiman. Pada masyarakat yang teguh memegang budaya seperti di Bali misalnya, struktur ruang permukiman secara makro sangat ditentukan oleh sistem kosmis yang diwujudkan melalui simbolisme gunung sebagai sakral dan laut sebagai profane, sedang pada skala mikro nampak pada pembagian ruang permukiman, dan dapat dikatakan bersifat tetap. Penggambaran struktur ruang permukiman juga dapat dilihat dari sisi budaya lain seperti pada pelaksanaan ritual dan acara keagamaan. Acara ini bersifat rutin akan tetapi ruang yang digunakan tidak semata untuk ritual saja, sehingga strukturnya juga nampak temporal. Masyarakat Sasak di Pulau Lombok juga sangat terkait dengan budaya dalam menata ruang permukimannya, ataupun pada ritual daur hidup dan berbagai acara keagamaan. Melalui kajian ini dapat dilihat adanya pembentukan struktur ruang permukiman berbasis budaya Sasak. Kata kunci: struktur ruang, budaya, dan Sasak.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2005-08-03

How to Cite

Sasongko, I. (2005). PEMBENTUKAN STRUKTUR RUANG PERMUKIMAN Studi Kasus Desa Puyung - Lombok Tengah . Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment, 33(1). https://doi.org/10.9744/dimensi.33.1.%p

Issue

Section

Articles