THE IDENTITY OF BUTON MARADIKA TRADITIONAL HOUSES IN BAUBAU CITY

Authors

  • Muhammad Zakaria Umar Department of Architecture, Faculty of Engineering, Halu Oleo University, H. E. A. Mokodompit Street, Kampus Hijau Bumi Tridharma-Andounouhou, Kendari 93232
  • Arman Faslih Department of Architecture, Faculty of Engineering, Halu Oleo University, H. E. A. Mokodompit Street, Kampus Hijau Bumi Tridharma-Andounouhou, Kendari 93232
  • Sitti Rosyidah Department of Architecture, Faculty of Engineering, Halu Oleo University, H. E. A. Mokodompit Street, Kampus Hijau Bumi Tridharma-Andounouhou, Kendari 93232

:

https://doi.org/10.9744/dimensi.45.1.55-62

Keywords:

House of Maradika

Abstract

Maradika's architectural identity tends to fade. This research is aimed at identifying and analyzing Maradika's house identity on the plan, view, and section. A general qualitative method is used in this study. Data were analyzed by descriptive and historical. This study concluded that Maradika's home identity as a supporter of the Buton Sultanate was reflected in the plan, view and section. In the plan category is made with a small size of 6.89 m2 x 3.89 m2. In the category of section there are round pole shapes, tada (poles supported by one elbow), poles planted soil, and poles dragged with close proximity. In the category of view there is no roof form of a double decker house, the shape of the pabate is made of triangle, and the ladder is placed perpendicular to the house.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Addin, A. et al. (2011). Nilai-nilai Agama Islam Dalam Bernegara Di Kesultanan Buthuun, 1st edision. Yayasan Fajar Al Buthuuni, Kota Bau­bau.

Ahmadi, L. O. A. (2009). Makna Simbolis pada Istana Malige. Staf Arkeologi Dinas Kebudaya­an dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ali, M. (2008). Arsitektur Tradisional Bugis: Filosofi ke Aplikasi, in Seminar Nasional Jelajah Arsi­tek­tur Tradisional Nusantara Dalam Menemu­kenali Teknologis Berbasis Kearifan Lokal Makassar, 2-3 Juni. Pusat Penelitian dan Pengem­bangan Permukiman dan JICA.

Beddu, S. (2009). Arsitek Arsitektur Tradisional Bugis. Jurnal Penelitian Enjiniring, 12(2), pp. 190-198.

Budihardjo, E. (ed). (2005). Jati Diri Arsitektur Indonesia, 4th edision P.T. Alumni, Bandung.

------------. (2009). Pengaruh Budaya dan Iklim dalam Perancangan Arsitektur, PT. Alumni, Bandung.

Darmawan, M. Y. (ed.). (2008). Menyibak Kabut di Keraton Buton (Bau-bau: Past, Present, and Future), Respect, Pemkot Bau-Bau.

------------. (2009). Naskah Buton, Naskah Dunia, 1st edision. Respect, Kota Bau-Bau.

Djirong & Agussalim. (2004). Modernisme Dalam Arsitektur Tradisional Bugis-Makassar. Jurnal Imajinasi, 1(3).

Hidayatun, M. I. (2008). Hakekat Ruang Dalam Arsitektur Tradisional Sebagai Satu Bentuk Jawaban Dari Tantangan Alam (Studi Tentang Arsitektur Tradisional Vernakular), in Seminar Nasional Jelajah Arsitektur Tradisional Nusan­tara Dalam Menemukenali Teknologis Berbasis Kearifan Lokal Makassar, 2-3 Juni. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman dan JICA.

Kadir, I. (2000). Perubahan dan Kesinambungan pada Perkembangan Rumah Tradisional Buton di Kawasan Benteng Keraton Buton Sulawesi Tenggara, Thesis (Undergraduate). Program Pascasarjana Arsitektur – UGM, Yogyakarta.

-------------. (2008). Simbol Dalam Pemaknaan Rumah Tradisional Buton, Buletin Penelitian Universitas Hasanuddin Agustus, 7(2), pp.300-308.

Prijotomo, J. (2008). Pasang Surut Arsitektur Indo­nesia. 2nd edision. Wastu Lanas Grafika, Sura­baya.

Ramadhan, S. (2003). Simbol Status Sultan dan Aparat Kesultanan Dalam Rumah Bangsawan di Buton Sulawesi Tenggara. Thesis (Undergra­duate). Program Pascasarjana Arsitektur – UGM, Yogyakarta.

Schoorl, P. (2003). Masyarakat, Sejarah dan Budaya Buton, 1st edision. Penerbit Djambatan bekerja­sama dengan Perwakilan KITLV, Jakarta.

Sueca, N. S. et al. (2001). Faktor-faktor Determinan Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Tentang Bangunan Berlanggam Bali, Dimensi Teknik Arsitektur, 29(2), pp.157 – 164.

Umar, M. Z. (2012). Koeksistensi Konsep Makna Simbolik Rumah Tradisional Buton dan Bangun­an Modern di Kota Baubau. Thesis (under­graduate). Program Pascasarjana Arsi­tektur–Unhas, Makassar.

------------. (2015). Jiwa Puitis Nenek Moyang Orang Buton Pada Rumah Tradisional Buton Malige Di Kota Baubau Sulawesi Tenggara, Jurnal Sosial dan Budaya Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo, 4(3).

------------. (2016). Koeksistensi Konsep Makna Simbolik Rumah Tradisional Buton (Rumah Kaum Maradika) Dengan Kantor BKDD di Kota Baubau, Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha, 5(1).

------------. (2016). Koeksistensi Konsep Makna Simbolik Rumah Tradisional Buton (Rumah Kaum Walaka) dan Bangunan Kantor DPRD Di Kota Baubau, in Seminar Nasio­nal Tradisi dalam Perubahan: Arsitektur Lokal dan Rancangan Lingkungan Ter­bangun-Bali, 3 November. Universitas Uda­yana, Bali.

Zahari, A. M. (1977). Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton) I. Proyek Pengem­bangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Zuhdi, S. (2010). Sejarah Buton yang Terabai­kan: Labu Rope Labu Wana, 1st edision. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Downloads

Published

2018-07-31

How to Cite

Zakaria Umar, M., Faslih, A., & Rosyidah, S. (2018). THE IDENTITY OF BUTON MARADIKA TRADITIONAL HOUSES IN BAUBAU CITY. Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment, 45(1), 55-62. https://doi.org/10.9744/dimensi.45.1.55-62

Issue

Section

Articles