ARSITEKTUR VERNAKULAR NABIRE DAN KONDISI NABIRE PASCA GEMPA

Authors

  • C. Sri Gayatri Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
  • L.M.F. Purwanto Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

:

https://doi.org/10.9744/dimensi.35.1.13-22

Keywords:

traditional architecture, vernacular architecture, Earthquake in Nabire.

Abstract

The natural disaster in Nabire in February 2004 and November 2004 has left a noumerous effects on buildings. Many buildings have destroyed because of the terrifying effect of natural disaster which caused a big loss both for material and for the human safety. However, the misapplication of construction and inappropriate choice of material almost cause the terrible damage. After the natural disaster passed, the only left is mostly on the long time needed to build the buildings for people who suffer from the disaster. Because of this problem above, many people usually stay in uncomfortable places such a tend, and this condition creates social and health problems. Concerning the problem above, it is needed to create the "quick built house" which is hopefully can be accepted by the community to cope with the terrifying effect of the natural disaster.In the first year of this research, the data concerning traditional architecture and vernacular architecture in Nabire will be collected. This step will be done in order to understand more detail about all the problem faced and identified all the potential aspects which can be developed to build house for people. The deepest study of vernacular architecture is expected not only to make the house close to the uniqueness of the local activities and culture, but also to make it understandable and built easily by the people/community, because its construction and architecture have become part of their life. Abstract in Bahasa Indonesia : Pada saat bencana alam di Nabire yang terjadi Februari 2004 dan November 2004, banyak bangunan roboh dan rusak. Kerugian sangat besar dan mengakibatkan kerugian baik material maupun keselamatan manusia. Kerusakan yang parah sering diakibatkan oleh salahnya penerapan konstruksi dan salah dalam pemilihan bahan bangunan. Sementara itu pasca bencana, menyisakan kesulitan berupa lamanya membangun bangunan penampungan korban bencana, sehingga seringkali korban bencana hanya ditampung di tenda saja. Akibatnya muncul masalah sosial dan kesehatan. Bangunan yang roboh juga membutuhkan waktu yang lama untuk dibangun kembali. Hal ini mendorong pemikiran untuk mengembangkan rumah cepat bangun yang dapat diterima masyarakat, pada saat bencana telah berlalu. Pada penelitian tahun I ini, dilakukan pengumpulan data tentang arsitektur tradisional dan arsitektur vernakular di Nabire, untuk memahami secara lebih dekat segala permasalahan yang harus dihadapi dan potensi yang dapat dikembangkan untuk membangun rumah Rakyat. Penggalian arsitektur vernakular, diharapkan tidak hanya mendekatkan rumah tinggal yang akan dibangun kembali nantinya, sesuai dengan segala aktifitas dan budaya masyarakat setempat, namun juga untuk lebih mudah dipahami dan mudah dikerjakan sendiri oleh masyarakat, karena bentuk konstruksi dan arsitekturnya sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Kata kunci: arsitektur tradisonal, vernakular arsitektur, gempa di Nabire.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2007-07-09

How to Cite

Gayatri, C. S., & Purwanto, L. (2007). ARSITEKTUR VERNAKULAR NABIRE DAN KONDISI NABIRE PASCA GEMPA. Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment, 35(1), 13-22. https://doi.org/10.9744/dimensi.35.1.13-22

Issue

Section

Articles