TERITORIALITAS PERMUKIMAN TEPI SUNGAI CODE

Authors

  • Hastuti Saptorini Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

:

https://doi.org/10.9744/dimensi.34.1.pp.%2031-39

Keywords:

territory, land authority, independent land, domestic, economic, and social activities

Abstract

Spontaneous settlement of waterfront Code River as unplanned development have demonstrated the spacial behaviour phenomena. The occupants have utilised the expansion lands for domestic, economic, and social activities, both individually and communally. These phenomena have implicated to the numerous senses of territory by signing the area. These spasial responses which contain territorial development meaning have special fenomenal studies which have encouraged architectural meaning. The case study data adopted from author's research group with Arif Budi Solihah, ST in 2004 by the title 'Typology and Morphology Study of Waterfront Housing Caracters; Code River Housing Case Study which funded by High Education General Directorate, National Education Department numbered 199/P4T/DPPM/DM,SKW,SOSAg/ III/2004, have indicated some findings. Authorizing of "independent land" mechanism as research findings show that housing expansion to public space towards the river have utilised in accommodating domestic, social and economic activities. These were signed by some hanging tools and landscape development which are built by two reasons. First, the land status that is encouraging people use riverbank walkway as part of their houses territory. Secondly, the expansion process, both individually and communally, represents the cultural, economic and social demand. Abstract in Bahasa Indonesia : Permukiman spontan di tepi sungai Code merupakan manifestasi perilaku spasial yang diwujudkan melalui ekspansi lahan "kepemilikan" untuk kepentingan kegiatan domestic, ekonomi, dan social, baik yang bersifat individu maupun komunal. Respons perilaku ini telah menggejala melalui "penguasaan" lahan yang bersifat teritoris dalam bentuk pemanfaatan area untuk variasi kegiatan dengan berbagai "penandaan". Sehingga, bentuk pengolahan lahan yang mengandung makna "pembangunan" teritori tersebut merupakan kajian fenomena spasial yang memperkaya referens makna arsitektural. Melalui data yang dianalisis kembali dari penelitian kelompok bersama Arif Budi Sholihah, ST tahun 2004 dengan judul Studi Tipologi Morfologi Karakter Permukiman Tepian Sungai; studi Kasus permukiman Tepi Sungai Code Yogyakarta, yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas bernomor 199/P4T/DPPM/ DM,SKW,SOSAg/III/2004, mengindikasikan beberapa temuan. Penguasaan lahan yang ditandai dengan alat/bahan yang dipasang di tempat kegiatan dan pembangunan batas-batas area kegiatan, kolam, dan penanaman vegetasi, disebabkan oleh 2 kondisi. Pertama, karena status lahan yang bersifat "independent" sehingga memunculkan kompetensi penghuni untuk mengolahnya. Kedua, karena tuntutan kebutuhan ruang, baik individu maupun komunal, untuk mengembangkan kegiatan domestic, ekonomi, dan social. Kata kunci: teritori, penguasaan, lahan "independent", kegiatan domestic, ekonomi, dan social.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2006-07-19

How to Cite

Saptorini, H. (2006). TERITORIALITAS PERMUKIMAN TEPI SUNGAI CODE. Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment, 34(1), pp. 31-39. https://doi.org/10.9744/dimensi.34.1.pp. 31-39

Issue

Section

Articles